Sabtu, 27 November 2010

Retoran di Kota Palu

Kuliner di Palu

Kaledo
Kaledo terbuat dari tulang kaki lembu dan dagingnya, dicampur asam Jawa mentah, dengan bumbu cabe rawit, garam dan jeruk nipis. Setelah masak Kaledo seperti sup dengan kaki lembu dan sedikit daging. Jika kurang pedas, kita bisa menambahnya dengan sambal cabe rawit. Agar terasa wangi, bolehlah ditambahkan bawang goreng
Kaledo bisa dinikmati bersama dengan nasi putih, singkong rebus atau jagung rebus. Tinggal pilih, sesuai selera.
Ada banyak warung Kaledo di sepanjang perjalanan dari Palu ke Donggala. Memang tidak semua warung menyediakan makanan ini, karena penjual Kaledo tidak mau mencampurnya dengan makanan lain.
Dari arah Palu kita bisa menemukan warung Kaledo Abadi di Jalan Diponegoro, lalu warung Kaledo Stereo di depan Pantai Taman Ria. Lalu warung Kaledo Megaria di poros Jalan Palu-Donggala di Tumbelaka. Mendekati Kota Donggala, kita akan menemukan warung Kaledo Lolioge, ini dia yang Kaledonya paling yummi. Setidaknya begitu pengakuan banyak penggemarnya.
Kalau saya rasakan, Kaledo di Lolioge itulah yang paling enak. Rasanya nikmat dan tidak ada lemak yang menempel di dagingnya,.

Tempat-Tempat Menarik di Palu

Jembatan Palu
Jembatan ini merupakan salah satu icon wisata Kota Palu di buat pada tahun embatan palu 4 atau yang sering disebut jembatan ponulele Jembatan ini diresmikan pada Mei 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jembatan ini membentang di atas Teluk Talise ini berada di kelurahan Besusu dan Lere, yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat. JJembatan ini merupakan jembatan kebanggan dan bahkan bagi masyarakat Sulawesi Tengah karena jembatan kuning ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ketiga di dunia setelah Jepang dan Perancis. Bagi warga Kota Palu. dengan dibangunnya jembatan ini diharapkan akan menjadi daya tarik utama wisatawan yang akan berkunjung di Kota Palu. 
Namun sayang karena tangan-tangan jahil belum lama di resmikan telah banyak kerusakan khususnya lampu yang menghiasi jambatan ini, walapun sekarang telah diperbaiki oleh instansi terkait.
Saat ini di sekitar jembatan sedang dilakukan perbaikan penambahan sarana penunjang wisata jembatan di bawah jembatan, tidak hanya jembatan saja yang menjadi tujuan wisata namun beberapa objek menarik di bawahnya yang juga menjadi tujuan wisata




Pantai Talise (Talise Beach)


Pantai Talise yang berasal dari bahasa kaili yang berarti buah ‘ketapang’, dinamakan demikian karena pantai ini dahulunya banyak ditumbuhi oleh pohon ketapang.
Pantai Talise merupakan obyek wisata bahari dengan memiliki panorama indah hamparan teluk dan pegunungan yang begitu mempesona. Selain itu, pantai ini sangat cocok untuk kegiatan olah raga, seperti: berenang, selancar angin (wind surfing), sky air, menyelam, memancing, dan lain sebagainya.

Pantai Talise sebagai tempat tamasya adalah pilihan yang paling murah dan mudah bagi warga Kota Palu umumnya. Mengapa? karena selain tidak memerlukan biaya, lokasinya teramat mudah untuk dicapai yaitu ditengah kota dan akses jalan yang sudah teraspal (sekarang sekitar jalan Raden Saleh, Raja Moili dan Cut Mutia).